Site icon Pingkom.com

Kabar Baik Buat Pemain Kripto, Harga Mata Uang Kripto Mulai Membaik

ilustrasi mata uang kripto bitcoin

Sejak Sabtu (29/1) harga mata uang kripto mulai menunjukkan tren positif. Ini menjadi kabar baik buat para pemain kripto yang sempat frustrasi beberapa pekan sebelumnya.

Dan, kabar baik tersebut terus berlanjut. Harga cryptocurrency melanjutkan penguatan pada perdagangan Minggu (30/1/2022) karena trader berburu harga murah atau mengambil posisi beli di harga rendah (buy on dip).

Data dari aplikasi Pintu pada pukul 18:20 WIB, hanya BNB, Compound dan Polygon yang diperdagangkan di zona merah. Sisanya, berhasil bertengger di zona hijau pada sore hari ini.

Bitcoin menguat 1,15% ke level harga Rp549.103.248/koin, Ethereum melesat 3,24% ke level Rp37.836.298/koin, dan Cardano naik 0,20% ke Rp15.838.24/koin.

Pergerakan mata uang kripto di Pintu.co.id

Bitcoin cenderung bertahan di kisaran level US$37.000 dan beberapa kripto lainnya juga mulai stabil dan menguat setelah beberapa hari sebelumnya cenderung berfluktuasi di tengah volatilitas pasar saham global.

Analis juga mencari tanda-tanda kemungkinan pembalikan arah (rebound) di pasar ekuitas, yang dapat mendorong investor kembali melakukan pembelian kripto, apalagi pasar kripto kini sudah berada di level rendah, sehinggat rader yang ingin mengambil posisi di harga rendah (buy on dip) cenderung besar.

Sejauh ini, beberapa trader tampaknya masih cenderung dilema antara memilih pasar saham atau kripto, karena keduanya juga berada di level rendah.

Namun, aset berisiko masih berpotensi terkoreksi, pasalnya saat ini investor cenderung bimbang karena mereka masih dihadapkan oleh kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

“Investor cenderung masih akan menarik diri dari pasar saham AS di tengah perkiraan pengetatan kebijakan moneter The Fed,” kata Alex Kuptsikevich, analis di FxPro, dikutip dari CoinDesk.

“Jika penjualan berlanjut, maka akan lebih banyak investor yang mengurangi posisi mereka pada aset berisiko, dan mata uang kripto mungkin terkena terlebih dahulu,” tambah Kuptsikevich.

Lebih lanjut, mengingat masih adanya hambatan dari sisi makroekonomi, beberapa analis pun khawatir tentang crypto winter yang akan datang, mirip dengan apa yang terjadi pada 2017-2018.

Tetapi, tampaknya crypto winter sudah tiba, ditandai dengan pelemahan bitcoin hampir 40% dari level tertinggi sepanjang masanya di kisaran level US$ 69.000 yang dicetak pada November 2021.

Namun, beberapa analis mengatakan bahwa koreksi di pasar kripto diprediksi cenderung akan berakhir, setidaknya pada awal Februari.

Edward Moya,senior market analyst di OANDA mengatakan bahwa koreksi di cryptocurrency akan berakhir jika beberapa syarat telah terpenuhi. Adapun syarat tersebut yakni pergerakan Bitcoin dapat stabil di kisaran level US$ 40.000 hingga US$ 50.000 dan pulihnya beberapa kripto alternatif (altcoin) utama.

“Pasar kripto akan pulih jika pergerakan Bitcoin dapat stabil di range US$ 40.000-US$ 50.000 dan bangkitnya kembali beberapa altcoin,” kata Moya, dikutip dari CoinDesk, Kamis (27/1/2022).

Sumber: CNBC Indonesia

Exit mobile version